Keiko Larasati Hirosuke adalah cewek blasteran Jepang-Indonesia, kakeknya dulu adalah seorang serdadu Jepang yang ditugaskan di Indonesia. Setelah perang usai, sang kakek pulang ke Jepang, menikah dan punya satu anak yang kemudian menikah dengan pria Indonesia. Suatu malam, sepulang clubbing bersama pacar dan teman- temannya, Keiko mendapatkan teror yang menyeramkan. Ada sebuah siaran aneh di radio, seperti siaran zaman perang kemerdekaan. Suara perempuan itu menyebut-nyebut tentang hutang nyawa yang harus dibayar. Keiko dan teman-temannya bingung.
Sejak teror malam itu, Keiko mengalami teror-teror lain dengan munculnya suster gepeng yang bersimbah darah dan selalu mengucapkan kata-kata dalam bahasa Jepang Yakusoku wa shakkindesu....inochi ga kiken narudarou! yang berarti Janji adalah hutang, nyawa taruhannya Tidak hanya teror, suster gepeng itu juga membantai orang disekitar Keiko, Suster itu menuntut sesuatu yang tak dimengerti oleh Keiko, sampai ia menelpon Sato Hirosuke, kakeknya yang kini telah tinggal di Jepang. Terkuaklah sebuah cerita pada masa lalu yang berakhir tragis. Pada masa-masa dimana proklamasai kemerdekaan Indonesia akan dikumandangkan, adalah kisah cinta antara Sato Hirosauke muda dengan seorang suster Indonesia. Mereka bertemu secara sembunyi-sembunyi menghindari tentangan dari bangsa masing-masing yang tengah berseteru.
Suster itu bernama Larasati. Larasati terlibat dengan gerakan pemuda untuk mempersiapkan proklamasi. Tentara Jepang mendengar gerakan itu dan melakukan operasi untuk mencegah terjadinya proklamasi. Larasati yang menjadi target pengejaran tentara Jepang, tertangkap dan mati terjepit di lift. Ironisnya, Sato Hirosuke ada disana dan tak mampu berbuat apa-apa Karena itulah Suster Larasati menuntut balas dan ingin supaya pengorbannya bersama kelompok pemuda yang dibantai Jepang diakui. Keiko dan teman-temannya terlibat dalam kasus itu. Satu persatu teman Keiko dibantai, hingga ketika tinggal Keiko sendirian dan terdesak, munculah Sato Hirosuke tua menyelamatkan cucunya itu. Dan satu-satunya cara untuk menyudahi teror itu adalah penebusan dosa yang harus dilakukan Sato.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar